Buku ini mengambil posisi yang apresiatif terhadap ilmu-ilmu sosial dalam kaitan dengan kajian sejarah. Penulis menguraikan tulisannya dengan tidak terjebak dalam pendekatan sejarah yang kaku, mekanistik, serta statistik. Oleh karena itu, buku ini sangat menarik dan menjadi perlu bagi para pembaca. Tulisan dalam buku ini ibarat racikan rempah-rempah yang melezatkan sejarah. Pijar-pijar gagasan penulisnya dapat menjadi awalan yang baik untuk kajian yang lebih mendalam dan komprehensif.

Melalui buku ini kita dapat membaca sketsa-sketsa sejarah Kekristenan pada umumnya dan sejarah gereja Maluku pada khususnya. Di tengah minimnya literatur tentang sejarah Kekristenan Maluku, maka kehadiran buku ini dapat menambah bacaan dan referensi untuk makin memahami sejarah dan menimba makna daripadanya. Gagasan-gagasan yang disampaikan oleh penulis dalam buku ini berimplikasi bagi pengembangan ilmu teologi agar tidak bisa lagi berkutat saja pada teks-teks Kitab Suci (biblika) tetapi perlu membuka diri dan diperlengkapi dengan teks-teks sejarah, sosial, antropologi, psikologi, filsafat, dan sains agar tetap relevan di tengah perubahan sosial dan ilmu baik pada tataran ontologi, epistemologi, maupun aksiologi.